Belum genap 3 jam kami tidur, pukul 4 gw dikagetkan dengan 2
orang polis bandara yang membangunkan tidur gw.
Ditanyain sana sini, kenapa kok tidur disitu, asal dari mana, dll.
Akhirnya pergi juga tuh dua orang polis.
Karena udah jam 4 dan penerbangan kami ke Clark,Manila pukul setengah 7, maka
kami pun pindah masuk kedalam food garden. Setelah cuci muka dan ngobrol-ngobrol, kami
langsung masuk ke ruang tunggu. Penerbangan ke Clark ditempuh selama 3 jam 40
menit, rekor penerbangan terlama gw selama ini. Sebelumnya penerbangan terlama
gw adalah 2 jam 45 menit, yaitu KL-Solo.
Pukul 10.30 kamipun sampai di bandara Clark. Bandara ini
dijadikan hub bagi airasia, jadi kalau naik airasia tidak akan turun di kota
manilanya, tapi turunnya di bandara ini. Bandara ini nggak mewah-mewah banget,
sama bandara adisucipto jogja aja masih bagusan adisucipto. Mungkin bandara ini
masih dalam tahap pengembangan sih ya. Bandara ini sebenarnya adalah bekas
pangkalan militer Amerika yang udah ditinggalin karena dulu gunung yang didekat
situ meletus. Untuk menuju manila masih perlu naik bis selama 2 jam. Oh ya,
selama di pesawat gw kenalan sama orang yang duduk didepan gw, ternyata orang
suroboyo. Dan lebih hebatnya lagi, dia backpackeran bareng sama istrinya dan 2
orang anaknya, yang satu umur 2 tahunan,
yang 1 lagi mungkin belum genap 12 bulan. Salut deh sama mas yang satu ini,
tetep backpackeran walaupun anaknya masih bayi.
Keluar bandara, ada bus langsung menuju manila, tapi
harganya 450 peso atau sekitar 95ribu rupiah. Karena temanya backpacker dan
memang karena duitnya pas-pasan, kami memilih cara yang lebih ribet tapi murah.
Kami naik jeepney ke terminal seharga 50 peso (11ribu). Dari sana ada banyak bus ke manila. Kami
milih bus berAC seharga 150peso. Lumayan kan, total Cuma 200 peso, dibandingkan
dengan bus langsung dari bandara ke manila yang harganya 450 peso. Perjalanan
memakan waktu 2 jam. Sampai di tujuan akhir, naik jeepney untuk mencari hotel
tempat kami menginap yaitu Tune Hotel. Kami menginap disana selama 3 hari,
dimana hari pertama gw Cuma booking 1 kamar sedangkan hari kedua dan ketiga 2
kamar. Yup, hari pertama satu kamar diisi 5 orang. Hhaha.. Untuk malam pertama
di Tune hotel gw pesen seharga 50ribu rupiah, sedangkan hari ke2 dan 3 harganya
120ribu rupiah. Ternyata Tune hotel makati manila terletak di daerah red
district, kalau malam berubah menjadi kawasan hiburan malam. Di sepanjang jalan
ada banyak tempat karaoke plus plus. Bahkan di depan hotel pun ketika gw keluar
malam hari langsung ada banyak cewek berpakaian super seksi yang menghadang.
Hhehe.
Hari pertama disana kami cuma cari makan dan jalan-jalan di
sekitar hotel. Karena makanan disana kurang meyakinkan halal-haramnya, kami
makan di jollybee, seperti KFCnya filipina,
ada dimana-mana. Tune Hotel makati ada di dekat Manila Bay, jadi kami
malam itu menghabiskan waktu di pantai . Untuk masuk ke kamar hotel, karena
kami check in cuma satu kamar dan menghindari kecurigaan petugas, kamipun
menyusun siasat. Gw dan Nunu masuk kamar duluan, 5 menit kemudian nyusul hilmi
dan edwin, sedangkan ruri paling belakang. Karena gw cuma booking kamar standar
dimana cuma dapat kamar kosong + kipas angin tanpa AC, maka di kamar pun kami
nggak ada hiburan sama sekali. Gw dapet ide untuk ngakalin TV di kamar, gw beli
kabel ekstensi di Seven eleven, trus dipasang di kamar, dan hasilnya TV 32 inch
yang ada di kamar pun bisa nyala. Hhaha..
Share This :
0 Comments