Tak
terasa 3 tahun telah berlalu. Dulu saya sama sekali tidak menyangka
akan sebetah ini tinggal di Jayapura. Kalau teman-teman membaca
tulisanku di FB dalam beberapa bulan ini, saya selalu menyiratkan
keinginan untuk pindah. Sekarang keinginan itu sudah dikabulkan, saya
mendapat SK mutasi. Tapi sungguh saya merasa terlalu cepat meninggalkan
Papua. Dari 4 orang PCPM seangkatan,
saya yang harus mengangkat kaki paling cepat dari Jayapura. Sementara
yang lain masih dapat kesempatan sampai Oktober.
Setidaknya ada
3 alasan kenapa saya harus bersedih. Pertama, berpisah dengan
teman-teman di kantor yang sudah saya anggap sebagai keluarga sendiri.
Mungkin perasaan sebagai pendatang yang jauh dari rumah membuat rasa
kekeluargaan di kantor sangat erat. Saya paham cara kerja si A, tahu
kekurangan si B, mengerti kemauan si C, dst.
Alasan kedua, karena
saya pindah ke Tegal yang tidak mempunyai bandara. Sebagai penyuka
aviation dan pilot wannabe, bekerja di Jayapura merupakan sebuah
anugerah tersendiri. Tugas yang mengharuskan pergi ke kota lain baik di
Papua maupun luar Papua menyebabkan saya sering bepergian menggunakan
pesawat. Kemanapun pakai pesawat. Hanya 3 kabupaten yang bisa dijangkau
menggunakan mobil dari Jayapura. Sisanya tentu saja pesawat.
Seringnya naik pesawat membuat saya mendapatkan miles lumayan banyak.
Alhamdulillah 3 tahun ini, garuda miles saya bisalah untuk redeem poin
untuk liburan ke Jepang, Berdua, pakai First Class. Saat ini belum tak
pake, karna nggak seru naik first class hanya sendirian hhe
Sayangnya, perolehan miles ku sepertinya akan berhenti disini. Tegal
tidak punya bandara. Bandara terdekat, Semarang, harus ditempuh darat
dulu. 5 jam naik bus atau 2,5 jam naik kereta. Kalaupun saya nantinya
harus melakukan perjalanan dinas atau mudik, semua harus naik darat. Ke
Jakarta ? naik kereta pun hanya 6 jam. Ke Jogja ? Tak ada kereta, hanya
bisa naik bus. Sebagai KPw kelas dua, BI Tegal tidak punya wilayah kerja
yang seluas Papua. Nanti saya tugas luar kota kemana-mana pasti naiknya
kereta. Sepertinya tahun ini saya tidak bisa mempertahankan gelar
sebagai Elite Plus member.
Alasan terakhir kenapa saya harus bersedih adalah, karena gaji turun. Huhuhu. Walaupun apa-apa di Jayapura mahal, masih lumayan terkompensasi dengan tunjangan kota dan seringnya tugas luar kota. Namun dengan pindah ke Tegal, gaji saya pasti turun, dan sepertinya turunnya lumayan signifikan.
Tapi dari semua kesedihan itu saya patut bersyukur. Walaupun masih 9 jam perjalanan naik bus ke Jogja, bagaimanapun Tegal sudah berada di Jawa. Mohon maaf kepada para penduduk pulau Jawa, saya numpang untuk menyesaki pulau Jawa yang sudah sangat padat. Kemanapun nanti akan melangkahkan kaki, saya cinta Jawa karena saya orang jawa, berbahasa jawa, besar di jawa, keluarga jawa, berbudaya jawa, berlogat jawa, dan maunya beristri orang jawa
:D.
Jayapura, 21 Juni 2017
~menghitung hari kepindahan~
Alasan terakhir kenapa saya harus bersedih adalah, karena gaji turun. Huhuhu. Walaupun apa-apa di Jayapura mahal, masih lumayan terkompensasi dengan tunjangan kota dan seringnya tugas luar kota. Namun dengan pindah ke Tegal, gaji saya pasti turun, dan sepertinya turunnya lumayan signifikan.
Tapi dari semua kesedihan itu saya patut bersyukur. Walaupun masih 9 jam perjalanan naik bus ke Jogja, bagaimanapun Tegal sudah berada di Jawa. Mohon maaf kepada para penduduk pulau Jawa, saya numpang untuk menyesaki pulau Jawa yang sudah sangat padat. Kemanapun nanti akan melangkahkan kaki, saya cinta Jawa karena saya orang jawa, berbahasa jawa, besar di jawa, keluarga jawa, berbudaya jawa, berlogat jawa, dan maunya beristri orang jawa

Jayapura, 21 Juni 2017
~menghitung hari kepindahan~
Share This :
0 Comments