Cerita dimulai ketika waktu itu bulan november 2011, ketika
aku dapet info kalau bakal ada big sale AirAsia. Sewaktu kelas Sistem Informasi Akuntansi, gw
ceritakan tentang rencana untuk backpackeran di bulan juni kepada temen-temen.
Akhirnya ada beberapa orang tertarik, yaitu hilmi,edwin,nunu,ruri, awa, dan
fachri. Malam harinya, jam 11 malem, gw bertempur dengan jutaan orang diseluruh
dunia (lebay..) untuk mendapatkan tiket promo AA. Sebelum promo itu, gw bingung
mau backpackeran kemana. Terbesit keinginan untuk melancong ke macau hongkong
atau china, tapi begitu lihat harganya yang total PP mencapai 1juta lebih
akhirnya nggak jadi. Diputuskanlah untuk ngetrip ke filipina, padahal waktu itu
nggak tahu filipina itu ada apa aja, yang penting book dulu. Perburuan pun
dimulai. Gw dapet tiket untuk 7 orang dengan rute jakarta-kuala lumpur,
kuala-lumpur-manila filipina, filipina-kota kinabalu, kota kinabalu-johor, dan
terakhir pulang kuala lumpur –jakarta. Kebetulan waktu itu ada juga promo 1
ringgit Tune Hotel. Total biaya untuk semua tiket penerbangan + hotel 6 malam
selama di malaysia adalah tidak lebih dari 650ribu
rupiah untuk penerbangan tanggal 21 juni – 30 juni 2012. Ya, 9 hari
backpackeran kami.
Waktu pun berlalu, mendekati hari H keberangkatan.
Kekhawatiran gw adalah tanggal 21-30 juni adalah gw ada kuliah SP. Tapi gakpapa
lah, gw relain bolos seminggu. Persiapanpun udah gw lakuin, mulai dari nyusun
itinerary sampai cari info2 tentang destinasi wisata. Nukerin duit ke dolar
tapi lagi sial, rate dollar lagi mahal-mahalnya, sekitar 9500an. Mana rate
dolar singapore juga mahal banget sekarang, 7500an per dolar. Setelah cari info
di internet, ternyata di manila filipina nggak ada yang menarik sama sekali.
Yaaah, salah pilih destinasi nih, korban promo airasia, hanya tertarik murahnya
tapi disana nggak ada sama sekali. Ya sutralah..Menjelang hari keberangkatan,
ternyata temen gw Fachri nggak bisa ikutan dalam backpacking kali ini. Selain
itu, awa, teman gw, juga nggak bisa ikutan ke filipina. Dia nyusul langsung ke
kinabalu, dan pesan tiket sendiri seharga 500ribu hanya untuk penerbangan
jakarta-KL-Kinabalu. Okelah kalo begitu.
Hari keberangkatan pun tiba. Kosan gw jadi tempat berkumpul, jam 3 sore sudah siap berangkat. Selepas sholat ashar kamipun berangkat. Saat itulah komitmen kami terhadap prinsip “backpacking semurah-murahnya ” telah kami langgar. Kami memutuskan berangkat ke bandara naik taksi “nyarter”, 200ribu untuk berlima. Sampai di bandara masih jam 6, sedangkan pesawat take-off pukul 8 malem. Ada waktu cukup untuk check in dan jalan2.
Pukul 7 gw dan kawan2
sudah berada di ruang tunggu terminal 3 bandara Soetta. Terminal 3 ini adalah
terminal baru, dan eksklusif 80% penerbangan dari terminal ini milik airasia.
Dibandaing dengan terminal 1 dan 2 soetta, terminal 3 ini yang paling modern
dan eco-friendly. Pukul 8 kami pun boarding dan disambut dengan pramugari QZ
Indonesia Airasia. Sayang sekali, pukul 8 malem adalah waktu golden periode di
Soetta. Walaupun kami sudah masuk pesawat jam 8 dan sudah siap untuk take-off,
tapi karena kepadatan bandara soetta dan pilot belum mendapat clearance dari
ATC, maka pesawat yang kami tumpangi pun harus menunggu lama dan akhirnya pada
8.45 baru benar-benar take off.. Whattt? 45 menit di dalam pesawat tanpa ngapa
ngapain ?
Pukul 12.00 waktu malaysia kamipun sampai di bandara LCCT
KL. Setelah proses imigrasi, kami langsung menuju food garden yang ada di pojok
bandara. Ternyata food gardennya lagi
dibersihin jadi ditutup. Akhirnya kami ambil posisi di samping foodgarden,
disebelahnya yang langsung berhadapan dengan runway, gelap dan sepi. Kami makan
nasi bungkus yang udah dibeli di warteg tadi sore. Selesai makan, capek, terus
tidur disana beralaskan kardus.
Share This :
0 Comments